Dilaporkan bahwa pengungsi yang sebelumnya ditampung sementara dalam tenda yang dibangun di area Kantor Bupati Aceh Barat telah kabur pada hari Sabtu, 1 Juni 2024.
“Upaya pencarian yang kita lakukan belum ada hasil, belum ada Rohingya yang dapat.” Menurut AKP Mawardi, Kasi Humas Polres Aceh Barat, Minggu (2/6/2024), akan diberitahu jika ada perkembangan.
Sementara itu, Arsil, yang merupakan Kabid Trantib Satpol PP dan Wilaytul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Barat, menyatakan bahwa pengamanan yang dilakukan hanya di lokasi penampungan yang terletak di dalam kompleks kantor Bupati Aceh Barat.
“Kami pengamanan di dalam, untuk pencarian Rohingya yang kabur itu di luar kewenangan Satpol PP WH,” katanya.
Dia menyatakan bahwa personel dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Rumah Putih di Kabupaten Aceh Barat saat ini hanya membersihkan dan membongkar tenda yang pernah dihuni oleh pengungsi Rohingya.
“Hari ini kita fokus pembersihan lokasi, tenda sudah kita bongkar dan barang-barang yang ditinggal Rohingya sudah kita bersihkan,” katanya.
Sebaliknya, Faisal Rahman, Associate Protection UNHCR Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya belum berhasil menghubungi keluarga pengungsi Rohingya yang terdaftar di Medan dan Pekanbaru.
“Kita sudah menelepon dengan keluarga mereka yang memiliki nomor kontak di Medan dan Pekanbaru, namun sampai saat ini belum ada yang terhubung.”
Sebelumnya diberitakan, Arsil, Kabid Trantib Satpol PP dan Wilaytul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Barat, mengklaim bahwa semua pengungsi Rohingya kabur dari tenda saat hujan deras turun pada Sabtu (1/6/2024) dini hari.
Petugas pengamanan Satpol PP sedang tertidur lelap pada saat itu. Semua petugas Satpol PP tetap berada dalam tenda selama patroli malam hingga pukul 00.00 WIB. Dia mengatakan, “Kita tahu saat pagi tenda telah kosong, tetapi sepertinya pakaian dan perlengkapan sehari-hari masih ada di dalamnya.”