Banda Aceh | Aceh.co.id
Sebagaimana dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia Perwakilan Aceh, mahasiswa atau pelajar masih merupakan mayoritas investor di pasar saham provinsi paling barat Indonesia itu.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Aceh, Thasrif Murhadi, menyatakan pada Jumat bahwa dari total investor yang ada di provinsi ini, kaum mileneal Aceh masih mendominasi yang melantai di bursa saham.
Ia mengatakan bahwa mayoritas investor di Aceh berusia antara 18 dan 25 tahun, dengan 23.342 atau sekitar 49,2 persen dari total investor pasar modal sebanyak 125.139 single investor identification (SID) dan 46.600 SID yang memiliki investor saham.
Selanjutnya adalah rentang usia 31-40 sebesar 37,9 persen. Investor saham di Aceh didominasi oleh pelajar atau mahasiswa (19.729 investor, atau sekitar 41,6 persen), disusul oleh pegawai swasta sebesar 35,7 persen.
Hingga Juli 2023, total aset Provinsi Aceh mencapai Rp1,18 triliun.
Ia menyatakan bahwa PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bekerja sama dengan berbagai perusahaan sekuritas dan pemangku kepentingan yang ada di Aceh, terus mempromosikan pendidikan dan literasi kepada masyarakat umum.
Dia menambahkan, “Kami berkomitmen untuk memberikan edukasi secara luas dan berkesinambungan kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di berbagai wilayah Indonesia dan Aceh khususnya.”
Ia menambahkan bahwa Bursa Efek Indonesia sangat memperhatikan pertumbuhan pasar modal di Indonesia karena akan menarik investor serta membuat masyarakat lebih memahami pasar modal melalui pendidikan dan sosialisasi, termasuk di Provinsi Aceh.
Dia menyatakan bahwa program edukasi pasar modal yang berkelanjutan dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia di seluruh Indonesia, termasuk di Aceh.
Kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BEI Aceh, baik secara online maupun offline, diharapkan dapat mendidik masyarakat Aceh tentang cara investasi yang baik melalui Pasar Modal Indonesia dan menghindari tawaran investasi yang tidak masuk akal.