Sabtu , 27 April 2024

Kopi Gayo Diminati Banyak Negara Tapi Tercatat di Bea Cukai Sumut

kopi gayo

Banda Aceh | aceh.co.id

Banyak negara saat ini mencari kopi Arabika Gayo, terutama Amerika dan Eropa. Namun, tidak ada yang mengekspor kopi dari dataran tinggi Aceh, melainkan dari daerah lain. Itu mungkin?
Kepala Bea Cukai Aceh Safuadi memberikan penjelasan tentang masalah tersebut. Menurutnya, akibatnya tercatat ekspor kopi Gayo dari daerah lain.

Kepala Bea Cukai Aceh Safuadi mengatakan kepada wartawan pada Rabu (23/8/2023) bahwa ekspornya cukup tinggi, tetapi dia tidak dapat memberikan gambaran karena sebagian besar keluar dari Provinsi lain, seperti dari Sumatera Utara (Sumut), Jakarta, atau Batam.

Dia menyatakan bahwa karena masalah logistik, kopi Arabika Gayo tidak dapat diekspor secara langsung dari Aceh. Kapal berukuran besar yang dapat membawa kontainer langsung ke negara tujuan tidak dapat singgah di pelabuhan yang ada di Tanah Rencong.

Dia menyatakan bahwa pelabuhan di Aceh hanya dapat disinggahi oleh kapal pengangkut atau kapal pengangkut dari pelabuhan muat ke pelabuhan transit, yang membuat pengusaha kopi harus menggunakan pelabuhan di luar Aceh untuk mengirim produk mereka.

“Dan ini juga membutuhkan biaya tambahan karena kita juga harus menggunakan moda transportasi darat. Biaya inilah tantangan kita di Aceh yang harus kita bahas bersama-sama,” katanya.

Dia mengatakan bahwa pengiriman dari luar mengakibatkan ekspor kopi Gayo dicatat di tempat lain. Dia menjelaskan bahwa ekspor langsung dari pelabuhan di Aceh akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi ekonomi.

Menurutnya, ekspor Aceh dicatat di luar Provinsi Aceh, yang menjadi masalah bagi kami. Jika diekspor langsung, dampaknya sangat besar. Jika pencatatan devisanya di Aceh, Provinsi Aceh akan mendapat dana bagi hasil, tetapi jika pencatatan devisanya di luar Aceh, tentu dana bagi hasilnya tidak menjadi milik Aceh. Ini sangat disayangkan.

Dia mengatakan bahwa Aceh memiliki potensi kopi yang luar biasa karena dua wilayah di Tanah Rencong, Aceh Tengah dan Bener Meriah, terkenal sebagai penghasil kopi. Dia juga mengatakan bahwa permintaan pasar global saat ini meningkat.

Safuadi mengatakan bahwa Aceh memiliki area yang sangat potensial untuk komoditi kopi, dan dia percaya bahwa permintaan global untuk produk kopi terus meningkat.

Dia mengatakan bahwa kopi Aceh paling banyak dikirim ke Amerika Serikat dan Belanda. Negara-negara lain, seperti Timur Tengah dan Turki, juga mencari kopi arabika dari Serambi Makkah.

Safuadi menyatakan bahwa saat ini ada permintaan baru dari Italia yang meminta secara khusus 60 ribu ton, yang dia anggap sebagai pasar baru yang harus diterima.

Check Also

Ilustrasi Pelecehan Seksual

Dua warga Nagan Raya ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual seorang gadis

Nagan Raya | Aceh.co.id Di sebuah desa di Kabupaten Nagan Raya, polisi menangkap dua pria …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *